MAKHLUK HIDUP
Oleh:
Ummul Hasanah
Kelas VII Semester
1
KD 2.1. Mengidentifikasi
ciri-ciri makhluk hidup
Di alam semesta ini
terdapat dua macam ciptaan Tuhan, yaitu benda-benda tidak hidup dan benda-benda
hidup. Benda tidak hidup biasa kita sebut dengan benda saja, sedangkan benda
hidup kita sebut dengan makhluk hidup. Kalian dapat mencari contoh dari
masing-masing kelompok benda tersebut meskipun belum mengetahui ciri-ciri makhluk
hidup, karena antara keduanya memiliki perbedaan tertentu.
Ketika kalian di
sekolah dasar, tentu telah diperkenalkan tentang ciri,ciri makhluk hidup bukan?
Coba kalian ingat lagi, dan sebutkan apa saja ciri-ciri makhluk hidup itu! Istilah
ciri-ciri makhluk hidup memiliki pengertian yang sama dengan istilah ciri-ciri kehidupan.
CIRI-CIRI
MAKHLUK HIDUP
Hewan, manusia, dan
tumbuhan merupakan makhluk hidup penghuni bumi. Hewan dan tumbuhan ada yang
hidup di air dan ada pula yang hidup di darat. Ukuran makhluk hidup pun
berbeda-beda, ada yang sangat kecil dan ada pula yang sangat besar. Walaupun
berbeda, makhluk hidup memiliki persamaan ciri-ciri yang membedakannya dari
benda-benda tak hidup.
Burung dapat bergerak
dan mematuk-matuk mencari makan, sedangkan mobil tidak bergerak jika tidak
dikendarai oleh manusia walaupun mobil juga perlu makanan (bensin). Burung
dapat berkembangbiak, sedangkan mobil tidak. Mobil termasuk benda tak hidup,
sedangkan burung termasuk makhluk hidup.
Makhluk hidup dapat
dibedakan dari benda tak hidup karena makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang
tidak dimiliki oleh benda sebagai berikut:
1.
Bergerak
Bergerak artinya berpindah tempat.
Semua makhluk hidup dapat bergerak dengan cara lain berbeda-beda. Manusia,
gajah, sapi, harimau, kambing, ayam, dan kerbau bergerak dengan menggunakan
kaki di atas tanah. Burung terbang menggunakan sayapnya di udara, seperti
elang, merpati, dan walet. Ikan yang hidup di air bergerak dengan menggunakan
sirip dan ekor. Ular merayap di tanah.
Bagaimana dengan tumbuhan? Apakah
tumbuhan bergerak dan berpindah tempat?
Gerak pada tumbuhan tidak berpindah
tempat, tetapi adanya peristiwa tumbuh. Contohnya gerak menutup dan membukanya
daun putri malu, gerak tunas ke arah datangnya sinar matahari, dan gerakan akar
menembus tanah.
(a) (b)
(c)
Gambar 1. Berbagai alat
gerak pada makhluk hidup: (a) kaki pada manusia, (b) sayap pada burung, (c)
sirip pada ikan
2.
Makan
Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan makanan. Makanan
diperlukan antara lain untuk menghasilkan tenaga dan energi, untuk pertumbuhan;
untuk berkembang biak; dan untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Tubuhmu
membutuhkan zat-zat atau nutrisi yang terdapat pada bahan makanan. Makanan
tersebut tentunya harus bergizi dan tidak mengandung bibit penyakit, bukan? Manusia
dan hewan tidak dapat menghasilkan makanan sendiri. Dengan demikian, dari
manakah kita mendapatkan makanan?
Gambar 2. Makan merupakan kebutuhan
makhluk hidup
Alam sekeliling kita menyediakan berlimpah jenis makanan dan
minuman. Mulai dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein
berguna untuk petumbuhan dan perbaikan tubuh. Karbohidrat berguna untuk memberi
tenaga. Lemak berguna untuk memberi tenaga dan menjaga sel-sel darah merah
tetap sehat. Vitamin dan mineral menjaga tubuh tetap sehat dan mencegah
penyakit.
Lalu, bagaimana dengan tumbuhan? Tumbuhan dapat membuat
makanannya sendiri. Proses pembuatan makanan tumbuhan disebut fotosintesis.
Air dari akar dan gas karbondioksida dari udara menyatu/bergabung membentuk
glukosa (gula) dan gas oksigen. Kemudian, tumbuhan memanfaatkan glukosa sebagai
bahan bakar pembangkit energi, dalam proses yang disebut respirasi.
3.
Bernapas
Setiap makhluk hidup pasti bernapas, walaupun cara dan alatnya
berbeda-beda. Manusia, gajah, harimau, kerbau, dan sapi bernapas dengan paru-paru. Ikan bernapas dengan insang.
Gambar 3.
Paru-paru pada manusia
Bernapas berarti mengambil atau menghirup oksigen dari udara. Oksigen digunakan oleh tubuh untuk
membakar zat makanan sehingga menghasilkan energi. Penggunaan oksigen di dalam tubuh disebut oksidasi biologis. Energi yang
dihasilkan digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan hidup. Ketika bernapas,
makhluk hidup mengeluarkan zat sisa, yaitu zat yang tidak dibutuhkan oleh
tubuh, seperti uap air dan karbon dioksida. Dengan demikian
sehingga di dalam tubuh terjadi proses pemecahan makanan dan pelepasan energi
yang disebut respirasi.
Gambar 4. Insang pada ikan
4.
Peka
terhadap Rangsangan (Iritabilitas)
Tumbuhan putri malu dapat menutup dan membuka
kembali apabila daunnya disentuh. Gerakan daun putri malu itu akan terjadi
apabila ada sentuhan dari luar tubuh tumbuhan itu. Sentuhan merupakan salah
satu rangsang yang diterima tumbuhan, sedangkan gerak menutup dan membuka
kembali merupakan tanggapan dari tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan dapat
menerima dan menanggapi rangsang. Rangsang tersebut berasal dari luar tubuh,
seperti sentuhan, air, cuaca, sinar matahari, suhu, tanah, dan zat kimia.
Selain rangsang dari luar, organisme juga dapat menerima dan menanggapi
perubahan yang datang dari dalam tubuhnya sendiri.
Gambar 5. Putri menerima
rangsangan sentuhan
Selain itu, apakah kamu pernah
berpikir saat kamu tertusuk duri atau terkena percikan air panas, secara
spontan kamu akan menjerit. Tubuhmu merespon rangsangan dengan timbulnya rasa sakit,
sehingga kamu menjerit.
5.
Tumbuh
Pertumbuhan adalah proses perubahan
ukuran dan jumlah sel pada organisme. Berkembang adalah munculnya fungsi-fungsi
organ dalam tubuh selama kehidupan organisme. Apabila kamu menyadari asal mula
dirimu, kamu akan memahami tumbuh dan berkembangnya organisme. Tubuhmu berasal
dari sel telur dan sel sperma yang membentuk janin yang dikandung oleh ibumu
selama lebih kurang 9 bulan di dalam rahim. Janin itu kemudian lahir menjadi
bayi, bayi tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak sehingga tumbuh menjadi
seorang remaja.
Hewan pun mengalami pertumbuhan dan perkembangan,
misalnya pada katak. Katak berasal dari telur, tumbuh dan berkembang menjadi
kecebong atau berudu yang berinsang luar. Kemudian kecebong tumbuh menjadi
kecebong kemudian berkembang lagi menjadi kecebong berkaki belakang, dan
berkaki depan serta memiliki paru-paru. Selanjutnya, tumbuh dan berkembang
menjadi katak muda dengan ekor yang memendek sampai akhirnya menjadi katak dewasa.
Gambar 6. Pertumbuhan dan
perkembangan katak
Bagaimana
dengan tumbuhan? Tumbuh dan berkembangnya tumbuhan dapat kamu amati pada proses
perubahan dari biji menjadi kecambah, tumbuh tunas muda, kemudian batang kecil,
dan akhirnya menjadi tumbuhan besar.
6.
Mengeluarkan
zat sisa
Tidak semua perombakan bahan makanan
maupun pernapasan dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Bahan yang tidak dimanfaatkan
menjadi bahan sisa atau yang jumlahnya berlebihan harus dikeluarkan dari dalam
tubuh untuk menjaga keseimbangan. Hewan menghasilkan bahan sisa berupa urine,
uap air, dan karbondioksida sedangkan tumbuhan mengeluarkan uap air,
karbondioksida, dan oksigen. Hewan memiliki alat ekskresi khusus dan membentuk
suatu sistem yang disebut sistem ekskresi. Tumbuhan tidak memiliki saluran
pembuangan khusus seperti hewan. Bahan sisa misalnya uap air di siang hari
dikeluarkan melalui lentisel atau mulut daun (stomata). Tetapi ketika malam
hari melalui jalan yang sama, dikeluarkan karbondioksida.
Gambar 7. Stomata sebagai jalur pengeluaran
uap air pada tumbuhan
7.
Berkembang
biak
Perkembangbiakan merupakan mekanisme
untuk melestarikan jenis (regenerasi) agar tidak punah. Perkembangbiakan hewan
dan tumbuhan dapat terjadi secara seksual (generatif) meskipun ada beberapa
jenis hewan maupun tumbuhan yang mampu berkembangbiak secara aseksual
(vegetatif). Perkembangbiakan seksual membutuhkan alat khusus yang disebut alat
kelamin, yaitu alat kelamin jantan atau alat kelamin betina. Pada hewan, alat
perkembangbiakan membentuk suatu sistem yang disebut sistem reproduksi.
Gambar 8. Perkembangbiakan pada ayam
dengan menghasilkan telur
DAFTAR
PUSTAKA
Arahim, Zaipudin dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas
Sumarwan, dkk. 2003. Biologi Jilid 1A SLTP Kelas 1. Jakarta:
Erlangga
Suryatna, Asep dan Enjah Takari R. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
0 komentar:
Posting Komentar