MODUL 2
FOTOSINTESIS
Ummul Hasanah
PENDAHULUAN
Modul merupakan bahan
ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta
pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di dalamnya
telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat
melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Bahasa,
pola, dan sifat kelengkapan lainnya yang terdapat dalam modul ini diatur
sehingga ia seolah-olah merupakan “bahasa pengajar” atau bahasa guru yang
sedang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Maka dari itulah, media ini
sering disebut bahan instruksional mandiri. Pengajar tidak secara langsung
memberi pelajaran atau mengajarkan sesuatu kepada para murid-muridnya dengan
tatap muka, tetapi cukup dengan modul-modul ini.
Modul merupakan alat
atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara
mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Modul ini berisi
pembelajaran mengenai Fotosintesis.
Modul ini merupakan bagian dari mata pelajaran Biologi SMP VIII yang secara
khusus membahas Fotosintesis. Secara konseptual modul ini dirancang untuk
memfasilitasi siswa agar mampu menganalisis konsep dari fotosintesis. Adapun
SK, KD, maupun tujuan dari pembelajaran modul ini antara lain:
Standar
Kompetensi
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Kompetensi
Dasar
Mendeskripsikan
proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan
hijau.
Tujuan Pembelajaran
1.
Menjelaskan pengertian fotosintesis.
2.
Menjelaskan bagian tumbuhan yang berperan dalam proses
fotosintesis.
3.
Menjelaskan proses fotosintesis.
4.
Menuliskan reaksi fotosintesis.
5.
Mengetahui apakah pati (amilum) dihasilkan dalam daun
pada proses fotosintesis tumbuhan hijau.
6.
Mengetahui apakah cahaya matahari diperlukan dalam proses
fotosintesis.
7.
Menjelaskan hasil fotosintesis sebagai sumber energi dan
penghasil oksigen.
8.
Mengetahui bahwa pada proses fotosintesis terbentuk gas oksigen
(O2).
9.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
fotosintesis.
10. Mengetahui pengaruh
intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis.
Untuk
memfasilitasi Anda dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut, dalam modul ini
akan dibahas:
1.
Konsep Fotosintesis
2.
Proses
Fotosintesis
Melalui
modul ini Anda diharapkan mengikuti petunjuk belajar sebagai berikut:
1.
Bacalah
bagian Uraian dari setiap Kegiatan
Belajar dengan cermat sampai Anda dapat menangkap makna dari berbagai sisi
teori belajar dan pembelajaran.
2.
Bacalah
Rangkuman yang disediakan untuk memberikan ringkasan tentang
aspek-aspek esensial dari setiap Kegiatan Belajar. Namun Anda juga diminta
untuk membuat rangkuman yang menurut Anda merupakan inti dari kegiatan belajar
tersebut.
3.
Kerjakan
Tes Formatif yang disediakan untuk mengecek seberapa
jauh Anda mencapai tujuan pembelajaran setiap kegiatan belajar tanpa melihat
kunci jawaban yang telah disediakan.
4.
Bila Anda merasa
telah menjawab Tes Formatif dengan baik, bandingkanlah jawaban Anda tersebut
dengan Kunci Jawaban yang
disediakan. Bila setelah dihitung ternyata Anda telah mencapai tingkat
penguasaan sama atau lebih besar dari 80%, Anda dipersilakan untuk meneruskan
ke Kegiatan Belajar selanjutnya.
KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep
Fotosintesis
A. Proses
yang Memberi Makan Biosfer
Kehidupan di
bumi adalah kehidupan bertenaga surya. Kloroplas tumbuhan menangkap energi
cahaya yang telah menempuh 150 juta kilometer dari matahari dan mengubahnya
menjadi energi kimia yang disimpan dalam gula dan molekul-molekul organik lain.
Proses pengubahan ini disebut fotosintesis.
Mari kita mulaidengan menempatkan fotosintesis dalam konteks ekologisnya.
Fotosintesis
memberi makan hampir seluruh dunia kehidupan, secara langsung maupun tidak.
Organisme memperoleh senyawa-senyawa organik yang digunakannya untuk mendapat
energi dan rangka karbon melalui satu dari dua mode utama: nutrisi autotrofik
atau nutrisi heterotrofik. Autotrof adalah “pemberi-makan sendiri” (auto berarti “sendiri”, sedangkan trophos berarti “memberi makan”); autotrof
mempertahankan hidupnya sendiri tanpa memakan apa pun yang berasal dari makhluk
hidup lain. Autotrof membuat molekul organiknya dari CO2 dan bahan
mentah anorganik lain dari lingkungan. Organisme autotrofik adalah sumber
pamungkas senyawa-senyawa organik untuk semua organisme non-autotrofik,
sehingga dengan alasan inilah autotrof disebut sebagai produsen biosfer oleh ahli biologi.
Hampir semua
tumbuhan merupakan autotrof; tumbuhan memerlukan nutrien hanya berupa air dan
mineral dari tanah serta karbon dioksida dari udara. Secara spesifik, tumbuhan
merupakan fotoautotrof, organisme yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi
untuk menyintesis zat-zat organik. Fotosintesis juga terjadi pada alga,
protista lainnya, dan beberapa prokariota.
Heterotrof
memperoleh materi organik melalui materi organiknya melalui mode nutrisi utama
kedua. Karena tidak mampu membuat makanannya sendiri, heterotrof hidup dari
senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh organisme lain (hetero berarti “yang lain”). Heterotrof adalah konsumen di biosfer. Bentuk paling jelas dari “pemberian makan oleh
makhluk hidup lain” ini terjadi ketika hewan memakan tumbuhan atau hewan lain.
Namun nutrisi heterotrofik mungkin lebih samar. Beberapa heterotrof mengonsumsi
sisa-sisa organisme mati dengan cara menguraikan dan memakan sampah organik
seperti bangkai, feses, dan guguran daun; organisme-organisme ini dikenal
sebagai dekomposer atau pengurai. Sebagian besar fungi (jamur) dan banyak tipe
prokariota memperoleh nutriennya dengan cara ini. Hampir semua heterotrof,
termasuk manusia, sepenuhnya bergantung secara langsung maupun tidak langsung
kepada autotrof utnuk memperoleh makanan-dan untuk memperoleh oksigen, produk
sampingan fotosintesis.
B. Sejarah
Penemuan Fotosintesis
Pada awalnya
orang menganggap bahwa akar “memakan” tanah, seperti yang dikemukakan oleh
Aristoteles. Tumbuhan hijau memperoleh zat-zat makanan dari dalam tanah, yang
berasal dari hasil perombakan (penguraian) organisme yang telah mati.
Penguraian organisme mati menjadi bahan yang dapat diserap oleh akar tumbuhan
hijau dilakukan oleh mikroorganisme. Konsep fotosintesis dimulai pada abad
ke-17 ketika van Helmont menyatakan bahwa pertumbuhan tumbuhan disebabkan
adanya air dan bukan tanah.
Pada tahun 1772,
Joseph Priestley melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa tumbuhan menguba
udara yang dikeluarkan hewan menjadi udara segar. Priestley melakukan
eksperimen bahwa jika di dalam tabung tertutup diletakkan tikus dan tumbuhan,
tikus tetap hidup. Selanjutnya kita ketahui bahwa tumbuhan menggunakan karbon
dioksida yang dikeluarkan oleh hewan, dan hewan menyerap oksigen yang
dihasilkan tumbuhan.
Pada tahun 1779,
Jan Ingenhousz membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan oksigen. Hal ini
dibuktikannya dengan percobaan menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata di bawah corong terbalik. Jika tanaman
tersebut kena cahaya, maka timbullah gelembung-gelembung udara yang akhirnya
mengumpul di dasar tabung reaksi.
Jean Senebier
(1782) menyebutkan gas yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah
karbon dioksida, dan merupakan sumber karbon bagi tumbuhan hijau. Pada tahun
1842, Robert Meyer menyatakan bahwa energi cahaya matahari yang diserap oleh
tumbuhan hijau selanjutnya diubah menjadi menjadi energi kimia.
Sachs (1860)
membuktikan bahwa pada fotosintesis akan terbentuk karbohidrat (amilum).
Blackman (1905) menunjukkan bahwa pada proses fotosintesis terjadi reaksi gelap
yang tidak membutuhkan cahaya. Hill (1937) berhasil mengikuti kegiatan
kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup. Kloroplas itu jika disinari
mampu menghasilokan oksigen.
RANGKUMAN
1. Fotosintesis
memberi makan hampir seluruh dunia kehidupan, secara langsung maupun tidak.
2. Organisme
yang membuat makanannya sendiri disebut autotrof, sedangkan organisme yang tidak
dapat membuat makanannya sendiri disebut heterotrof.
3. Konsep
fotosintesis dimulai pada abad ke-17 ketika van Helmont menyatakan bahwa
pertumbuhan tumbuhan disebabkan adanya air dan bukan tanah.
4. Pada
tahun 1779, Jan Ingenhousz membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan
oksigen. Hal ini dibuktikannya dengan percobaan menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata di bawah corong
terbalik.
5. Jean
Senebier (1782) menyebutkan gas yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
fotosintesis adalah karbon dioksida..
6. Sachs
(1860) membuktikan bahwa pada fotosintesis akan terbentuk karbohidrat (amilum).
TES FORMATIF 1
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1. Berikut
pernyataan yang tidak tepat mengenai organisme autotrof yaitu....
a. autotrof
mempertahankan hidupnya sendiri tanpa memakan apa pun yang berasal dari makhluk
hidup lain
b. autotrof
membuat molekul organiknya dari O2 dan bahan mentah anorganik lain
dari lingkungan
c. organisme
autotrofik adalah sumber pamungkas senyawa-senyawa organik untuk semua
organisme non-autotrofik
d. autotrof
disebut sebagai produsen biosfer
2. Contoh
organisme autotrof antara lain....
a. tumbuhan
hijau dan Euglena sp.
b. tumbuhan
hijau dan E. coli
c. Euglena sp dan
E. coli
d. E. coli dan
burung
3. Pada
awalnya orang menganggap bahwa akar “memakan” tanah, seperti yang dikemukakan
oleh Aristoteles. Namun, hal ini keliru dikarenakan....
a. tumbuhan
hijau memperoleh zat-zat makanan dari dalam tanah, yang berasal dari hasil
perombakan (penguraian) organisme yang telah mati.
b. penguraian
organisme mati menjadi bahan yang dapat diserap oleh akar tumbuhan hijau
dilakukan oleh akar itu sendiri
c. tumbuhan
hijau memperoleh nutrisi dari udara
d. tumbuhan
hijau tidak mampu memperoleh nutrisi dari tanah
4. Ilmuwan
yang menyatakan bahwa pertumbuhan tumbuhan disebabkan adanya air dan bukan
tanah ialah....
a. Van
Helmont
b. Aristoteles
c. Anthony
van Leeuwenhoek
d. Sachs
5. Percobaan
Ingenhousz membuktikan bahwa....
a. Fotosintesis
menghasilkan CO2
b. Fotosintesis
menghasilkan O2
c. Fotosintesis
membutuhkan CO2
d. Fotosintesis
menghasilkan amilum
KUNCI JAWABAN
Tes Formatif 1
1. b
2. a
3. a
4. a
5. b
UMPAN BALIK
Tes Formatif 1
1. Autotrof
adalah “pemberi-makan sendiri” (auto
berarti “sendiri”, sedangkan trophos
berarti “memberi makan”); autotrof mempertahankan hidupnya sendiri tanpa
memakan apa pun yang berasal dari makhluk hidup lain. Autotrof membuat molekul
organiknya dari CO2 dan bahan mentah anorganik lain dari lingkungan.
Organisme autotrofik adalah sumber pamungkas senyawa-senyawa organik untuk
semua organisme non-autotrofik, sehingga dengan alasan inilah autotrof disebut
sebagai produsen biosfer oleh ahli
biologi.
2. Autotrof
terjadi pada tumbuhan hijau, beberapa alga bersel satu seperti Euglena sp, dan beberapa jenis bakteri.
3. Pada
awalnya orang menganggap bahwa akar “memakan” tanah, seperti yang dikemukakan
oleh Aristoteles. Tumbuhan hijau memperoleh zat-zat makanan dari dalam tanah,
yang berasal dari hasil perombakan (penguraian) organisme yang telah mati. Penguraian
organisme mati menjadi bahan yang dapat diserap oleh akar tumbuhan hijau
dilakukan oleh mikroorganisme.
4. Ilmuwan
yang menyatakan bahwa pertumbuhan tumbuhan disebabkan adanya air dan bukan
tanah ialah van Helmont.
5. Pada
tahun 1779, Jan Ingenhousz membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan
oksigen. Hal ini dibuktikannya dengan percobaan menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata di bawah corong
terbalik.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A dan Mitchell Reece. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga
KEGIATAN BELAJAR 2
Proses Fotosintesis
A. Pengertian
Fotosintesis
Fotosintesis
adalah proses pengubahan CO2 dan air menjadi bahan kimia organik
menggunakan energi dari cahaya disertai pembebasan O2. Fotosintesis
mengolah bahan sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan adanya cahaya.
Bahan sederhana
yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah karbon dioksida dan air.
Tumbuhan umumnya mendapatkan karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil
sampingan proses ini adalah gas oksigen. Proses ini memerlukan energi yang
secara alami didapat dari cahaya matahari. Energi dari cahaya matahari ini
diserap oleh klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Selama
berabad-abad ilmuwan telah berusaha untuk memahami proses pembuatan makanan
oleh tumbuhan. Walaupun beberapa langkah masih belum dimengerti sepenuhnya,
persamaan fotosintetik keseluruhan telah diketahui sejak tahun 1800-an. Jika
ada cahaya, bagian-bagian hijau dari tumbuhan menghasilkan senyawa-senyawa
organik dan oksigen dari karbon dioksida dan air. Dengan menggunakan
rumus-rumus molekul, kita dapat merangkum serangkaian reaksi kimia yang
kompleks dalam fotosintesis dengan persamaan kimia ini:
6CO2 + 12H2O + energi cahaya → C6H12O6
+ 6O2 + 6 H2O
(karbon dioksida) (air) (glukosa) (oksigen)
(air)
B. Tahap-tahap
Fotosintesis
Persamaan
fotosintesis merupakan rangkuman sederhana dari proses yang sangat kompleks.
Sebenarnya, fotosintesis bukanlah satu proses tunggal, melainkan dua proses.
Kedua tahap fotosintesis dikenal sebagai reaksi
terang (light reaction) dan reaksi gelap (Calvin cycle)
3.
Reaksi terang
Reaksi
terang berlangsung di dalam membran tilakoid pada kloroplas. Reaksi terang
merupakan tahap-tahap fotosintesis yang mengubah energi surya menjadi energi
kimia. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air.
Pemecahan ini disebut fotolisis.
Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hidrogen dan oksigen.
4.
Reaksi gelap
Reaksi
gelap atau siklus Calvin terjadi dalam stroma kloroplas. Dinamakan reaksi gelap
karena pada tahap ini tidak melibatkan adanya cahaya. Sedangkan siklus Calvin
dinamakan menurut Melvin Calvin yang bersama-sama para koleganya mulai
mengungkapkan langkah-langkah siklus tersebut pada akhir tahun 1940-an. Pada
proses ini terjadi pengikatan karbon dioksida di dalam daun. Karbon dioksida
ini akan bergabung dengan ion hidrogen yang dihasilkan dari reaksi terang,
membentuk glukosa.
Mekanisme
sederhana dari reaksi terang dan reaksi gelap adalah sebagai berikut:
Gambar
2.1. Mekanisme sederhana dari reaksi terang dan reaksi gelap
C. Hasil
Akhir Fotosintesis
Secara umum,
karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir fotosintesis. Namun patut diperhatikan
istilah karbohidrat tersebut dapat berupa monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Sebenranya hasil akhir fotosintesis adalah gula sederhana beratom
C-3. Senyawa ini sangat mudah bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah
terlebih dahulu menjadi gula lain, misalnya glukosa.
Glukosa diangkut
melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak berfotosintesis, sel-sel
batang, dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisanya diubah
ke dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum, protein, dan lipid yang disimpan
untuk cadangan makanan. Cadangan makanan terutama disimpan dalam akar dan
batang, tetapi ada juga yang disimpan dalam daun.
Hasil lain dari
proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke lingkungan melalui
stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses
pernapasan.
D. Bagian
Daun yang Berperan dalam Fotosintesis
Pada sebagian
besar tumbuhan tinggi, daun merupakan organ utama untuk berfotosintesis.
Fotosintesis tidak hanya terjadi pada daun, tetapi terjadi pada semua bagian
tumbuhan yang hijau.
Gambar
2.2. Letak kloroplas
Di antara
sel-sel epidermis daun terdapat mulut daun (stomata). Fungsi stomata sebagai
pengatur penguapan, pengatur masuknya gas CO2 dari udara dan keluar
gas O2 ke udara selama fotosintesis berlangsung dan arah sebaliknya
pada waktu respirasi berlangsung.
Mesofil
merupakan jaringan dasar yang terletak antara epidermis atas dan epidermis
bawah. Pada tumbuhan monokotil, mesofilnya tersusun atas parenkima yang
seragam. Pada daun dikotil, parenkima umumnya berkembang menjadi palisade
(jaringan tiang) dan spons (jaringan bunga karang).
Sesuai dengan
fungsinya, mesofil merupakan daerah fotosintesis utama karena mengandung
kloroplas. Kandungan kloroplas palisade lebih banyak dibandingkan dengan yang
berada di spons.
Organel yang
berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Organel tersebut berisi pigmen
klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat
40-5- kloroplas. Senyawa kimia yang penting dalam mengubah energi cahaya
menjadi energi kimia pada tumbuhan tinggi adalah pigmen-pigmen klorofil
tersebut. Melalui pigmen inilah cahaya mulai proses fotosintesis.
E. Faktor-faktor
yang Memengaruhi Fotosintesis
Beberapa faktor
yang memengaruhi laju fotosintesis antara lain:
1. Cahaya,
merupakan sumber energi untuk fotointesis. Energi cahaya yang diserap oleh
tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya,
dan lama penyinaran. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas
cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil,
sehingga laju fotosintesis meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu
tinggi akan menimbulkan kerusakan pada klorofil
2. Konsentrasi
karbon dioksida, kenaikan karbon dioksida harus sesuai
dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbon dioksida tidak mencukupi laju
fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbon dioksida ditingkatkan
pelan-pelan, maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat
tertentu.
3. Suhu,
memengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 10°C, kerja enzim
meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu terlalu
tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis
dengan baik pada kisaran suhu 10-35°C.
4. Oksigen,
kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen merupakan
komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan karbon dioksida untuk
mendapat hidrogen.
5. Air,
tumbuhan yang kekurangan air akan menjadi layu. Jika daun layu, stomata
cenderung menutup. Akibatnya difusi karbon dioksida dari udara terhambat.
6. Kandungan
klorofil, daun yang menguning berarti kadar klorofil
berkurang. Ini akan menurunkan laju fotosintesis. Tumbuhan memerlukan ejumlah
ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg
(Magnesium) dan N (Nitrogen).
RANGKUMAN
1. Fotosintesis
adalah proses pengubahan CO2 dan air menjadi bahan kimia organik
menggunakan energi dari cahaya disertai pembebasan O2.
2. Reaksi
kimia yang kompleks dalam fotosintesis dengan persamaan kimia ini:
6CO2 + 12H2O + energi cahaya → C6H12O6
+ 6O2 + 6 H2O
(karbon dioksida) (air) (glukosa) (oksigen)
(air)
3. Hasil
dari proses fotosintesis digunakan oleh makhluk hidup lainnya sebagai sumber
oksigen untuk pernapasan dan glukosa sebagai sebagai sumber energi.
4. Pigmen
yang berperan penting dalam proses fotosintesis adalah klorofil yang terdapat
di dalam kloroplas.
5. Laju
fotosintesis dipengaruhi oleh faktor intensitas cahaya, konsentrasi karbon
dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan klorofil.
TES FORMATIF 2
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1. Reaksi
fotosintesis dapat dituliskan
6CO2 + 12H2O + energi cahaya → C6H12O6
+ 6O2 + 6 H2O
(karbon dioksida) (air) (glukosa) (oksigen)
(air)
Berdasarkan persamaan reaksi
tersebut, faktor apakah yang diperlukan untuk berlangsungnya fotosintesis?
a. karbon
dioksida, gula, dan oksigen
b. karbon
dioksida, air, dan oksigen
c. cahaya
dan klorofil
d. karbon
dioksida, air, cahaya, dan klorofil
2. Pada
fotosintesis, cahaya terlibat langsung pada proses....
a. pembentukan
karbohidrat
b. pemecahan
molekul air
c. pembentukan
molekul glukosa
d. penggabungan
hidrogen dan karbon dioksida
3. Manusia
tergolong heterotrof dikarenakan manusia memerlukan...dari hasil fotosintesis
tumbuhan untuk bernapas
a. amilum
b. glukosa
c. CO2
d. O2
4. Bagian
tumbuhan yang berperan penting dalam proses fotosintesis yaitu....
a. mitokondria
b. kloroplas
c. ribosom
d. vakuola
5. Apabila
intensitas cahaya meningkat, maka laju fotosintesis akan....
a. menurun
akibat cahaya tersebut menghasilkan suhu yang semakin tinggi pula
b. meningkat
terus-menerus
c. meningkat
tapi hanya pada batas-batas tertentu saja, sebab intensitas yang terlalu tinggi
dapat merusak klorofil
d. menurun,
tapi lama kelamaan dapat meningkat
KUNCI JAWABAN
Tes Formatif 2
1. d
2. b
3. d
4. b
5. c
UMPAN BALIK
Tes Formatif 2
1. Faktor
yang diperlukan untuk berlangsungnya fotosintesis adalah karbon dioksida, air,
cahaya, dan klorofil.
2. Pada
fotosintesis, cahaya terlibat langsung pada proses pemecahan molekul air.
Tepatnya pada reaksi terang, yang mana tahap ini disebut fotolisis.
3. Manusia
tergolong heterotrof dikarenakan manusia memerlukan O2 dari hasil
fotosintesis tumbuhan untuk bernapas. Adapun CO2 adalah hasil
buangan dari pernapasan manusia, sedangkan amilum dan glukosa merupakan bahan
yang digunakan untuk pembentukan cadangan makanan pada tumbuhan.
4. Kloroplas
adalah bagian dari tumbuhan yang berperan penting dalam fotosintesis dikarenakan
di dalamnya terdapat klorofil yang mampu mengubah energi surya menjadi energi
kimia.
5. Cahaya,
merupakan sumber energi untuk fotointesis. Energi cahaya yang diserap oleh
tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya,
dan lama penyinaran. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas
cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil,
sehingga laju fotosintesis meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu
tinggi akan menimbulkan kerusakan pada klorofil
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A dan Mitchell Reece. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Sasmitamihardja, Dardjat dan Arbayah Siregar. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Depdikbud
Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2007. Biologi: Sains dalam Kehidupan. Jakarta:
Erlangga
Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar