KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP
Oleh:
Ummul Hasanah
Kelas VII Semester
2
KD 6.2. Mengklasifikasikan
makhluk hidup berdasarkan cirinya.
Makhluk hidup yang
menempati bumi sangat banyak jenisnya dan beraneka ragam bentuknya. Apabila
kamu mengamati sepetak sawah atau lapangan rumput kamu dapat menemukan berbagai
jenis tumbuhan dan hewan. Apakah tumbuhan dan hewan yang kamu temukan dapat
kamu kenali semuanya? Begitu banyak jenis tumbuhan dan hewan di bumi, lebih
dari 1,5 juta jenis makhluk hidup telah dikenal oleh para ahli biologi dan
masih banyak jenis makhluk hidup lain yang belum dikenal.
Makhluk hidup beraneka
ragam karena makhluk hidup mempunyai perbedaan ciri, baik struktur, warna,
tempat tinggal maupun perbedaan ciri lainnya. Perbedaan ciri dapat ditemukan pada
organ-organ yang terdapat pada satu individu, misalnya perbedaan ukuran daun
yang terdapat dalam satu pohon. Selain itu. Keanekaragaman dapat pula terjadi
antara satu individu dengan individu lainnya dalam satu jenis. Perbedaan ciri
tersebut akan membedakan individu satu dengan individu lainnya dalam satu
jenis.
Untuk mempermudah
mengenali dan mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam, maka dilakukan
pengelompokan atau klasifikasi. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
klasifikasi adalah taksonomi. Klasifikasi makhluk hidup dilakukan berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya, baik ciri morfologi, fisiologi,
atau ciri-ciri yang lainnya. Semakin banyak ciri-ciri yang sama semakin dekat
kekerabatan makhluk hidup, dan sebaliknya semakin sedikit ciri-ciri yang sama
kekerabatannya semakin jauh.
A.
Sejarah
Klasifikasi Makhluk Hidup
Ahli biologi mengelompokkan makhluk hidup dengan mengamati
persamaan ciri. Singa, harimau, macan tutul, dan cheetah berada dalam satu
kelompok, tetapi berbeda spesies. Spesies atau jenis adalah kelompok organisme
yang dapat melakukan perkawinan antara individu dalam kelompoknya dan dapat
menghasilkan keturunan yang subur (fertil). Artinya seekor singa hanya dapat
melakukan perkawinan dengan singa, macan tutul hanya dapat melakukan perkawinan
dengan macan tutul.
Sekitar 2000 tahun yang lalu, ada
seorang filosof Yunani yang bernama Aristoteles. Ia mengelompokkan
makhluk hidup ke dalam dua kerajaan besar, yaitu tumbuhan dan hewan. Pada umumnya,
tumbuhan mempunyai zat hijau daun (klorofil) dan tidak berpindah tempat,
sedangkan hewan tidak memiliki zat hijau daun dan dapat berpindah tempat.
Selanjutnya, Aristoteles membagi
kerajaan hewan menjadi tiga kelompok berdasarkan tempat hidupnya, darat, air, dan udara. Kerajaan tumbuhan dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu herba, semak,
dan pohon. Herba, yaitu
tumbuhan yang kecil dan berbatang kecil. Semak, yaitu tumbuhan yang tingginya
sedang. Pohon, yaitu tumbuhan yang tinggi dan memiliki batang pokok yang bercabang.
Perhatikan sistem klasifikasi Aristoteles berdasarkan gambar berikut ini.
Tabel 1. Bagan klasifikasi makhluk
hidup menurut Aristoteles
Selanjutnya
dikenal sistem klasifikasi buatan yang ditemukan oleh Carolus Linnaeus.
Klasifikasi tersebut berdasarkan persamaan ciri-ciri yang terdiri dari struktur
atau bentuk tubuh, ukuran, warna, cara memperoleh makanan, dan cara berkembang biak.
Sistem klasifikasi dari Carolus Linnaeus dibagi dalam dua kerajaan, yaitu
kerajaan hewan dan kerajaan tumbuhan. Selanjutnya, sistem klasifikasi itu
terdiri dari kelompok-kelompok sampai satu jenis makhluk hidup yang disebut
spesies.
Dalam
melakukan klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam suatu kategori
tertentu secara bertingkat yang disebut takson. Semakin besar kategori suatu takson
semakin sedikit persamaan ciri yang dimiliki anggota-anggotanya. Penggunaan
takson-takson dan kategori besar ke kategori kecil sebagai berikut.
Tumbuhan
|
Hewan
|
Nama
takson dalam bahasa Indonesia
|
Regnum
|
Kingdom
|
Kerajaan/Dunia
|
Divisio
|
Phylum
|
Divisi/Filum
|
Classis
|
Classis
|
Kelas
|
Ordo
|
Ordo
|
Bangsa
|
Familia
|
Familia
|
Suku
|
Genus
|
Genus
|
Marga
|
Species
|
Species
|
Spesies
|
Tabel 2. Tata
urutan takson
Sistem ini menggunakan
nama spesies dengan dua kata yang disebut dengan binomial nomenklatur.
Nama spesies dengan dua kata yang berbahasa Latin ini merupakan nama ilmiah.
Kata pertama ditulis dengan huruf awal kapital yang menunjukkan genus atau
marga dan kata kedua ditulis dengan huruf kecil semua yang menunjukkan jenis
atau keterangan. Ilmu yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup dengan
binomial disebut taksonomi.
B. Pengelompokan Makhluk Hidup 5
Kingdom
Sejak zaman dahulu manusia sudah mengelompokkan
makhluk hidup menjadi dua kelompok besar, yaitu dunia tumbuhan dan dunia hewan.
Namun ternyata beberapa makhluk hidup tidak dapat dikelompokkan ke dalam hewan
ataupun tumbuhan. Sejalan dengan perkembangan pengetahuan diperkenalkan pengelompokan
makhluk hidup menjadi lima kingdom atau dunia oleh Roberts H. Whittaker pada
tahun 1969, yaitu monera, protista, fungi, plantae, dan animalia.
1.
Monera
Makhluk hidup yang termasuk kelompok
kingdom monera, yaitu bakteri (misalnya spirillum, basil, dan kokus) dan
sianobakteri (misalnya ganggang biru). Anggota kingdom ini terdiri dari makhluk
hidup kecil (mikroorganisme) yang bersel satu dengan struktur tubuh sangat
sederhana. Selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik) yang melindungi
inti sel. kelompok kingdom monera hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Monera berkembang biak dengan membelah diri secara langsung
(amitosis).
Gambar 1. Bakteri
2.
Protista
a.
Protista
mirip hewan
Protista adalah makhluk hidup yang
sederhana dan hidup di tempat yang berair. Protista ada yang bersel satu dan
ada yang bersel banyak. Anggota protista ada yang menyerupai tumbuhan, menyerupai
hewan, dan menyerupai jamur. Anggota protista dikatakan menyerupai tumbuhan
karena memperoleh makanan dengan cara fotosintesis. Menyerupai hewan dan jamur
karena memperoleh makanan dari organisme lain. Protista yang menyerupai hewan
di antaranya Amoeba dan Paramaecium.
(a)
(b)
Gambar 2. Protista mirip hewan: (a) Amoeba dan (b) Paramecium
b.
Protista
mirip tumbuhan
Jenis Protista yang mirip tumbuhan
adalah Euglena viridis. Euglena viridis mirip tumbuhan karena dapat
membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Ciri-ciri Euglena viridis
di antaranya hidup di air tawar, berklorofil, dan bergerak dengan flagel atau bulu
cambuk.
Gambar 3. Euglena
viridis, salah satu contoh protista mirip tumbuhan
3.
Fungi
Apakah kamu suka makan jamur merang?
Tahukah kamu, jamur apa saja yang ada di lingkungan kita? Banyak sekali jenis
jamur yang ada di bumi ini, ada yang menguntungkan ada yang merugikan.
Ilmu yang mempelajari jamur disebut
mikologi. Ciri-ciri umum jamur adalah tubuh tersusun oleh satu sel (uniseluler)
atau sebagian besar tubuh terdiri atas banyak sel (multiseluler). Sel-selnya
bersifat eukariotik (berinti), membentuk benang atau hifa. Reproduksi dapat
berlangsung secara generatif dan vegetatif. Jamur secara umum berkembang biak
dengan spora. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat
berfotosintesis. Jamur hidup sebagai saprofit, yaitu menguraikan zat sisa
organisme atau sebagai parasit yaitu merugikan organisme lainnya.
Fungi
terdiri atas 4 divisio yaitu: Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota.
a. Zygomycota,
contoh Rhizhopus oryzae, digunakan untuk pembuatan tempe.
b. Ascomycota, contoh Saccaromyces
cerreviceae, digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol. Contoh lain
adalah Penicillium notatum jamur penghasil zat antibiotik yang dikenal dengan
penisilin, dan Penicillium camemberti (bahan pembuat keju)
Gambar 4. Penicilium notatum
c. Basidiomycota,
contoh
Volvariella volvacea sering dikenal dengan jamur merang, dan Auricularia
polytrica (jamur kuping)
Gambar 5. Auricularia
polytrica
d. Deuteromycota,
contohnya
Rhyzoctonia solani, menyebabkan penyakit pada Solanum sp (kentang).
Beberapa contoh jamur
yang merugikan antara lain Malassesia furfur (jamur panu), dan Aspergillus
flavus (menghasilkan racun aflatoksin).
Gambar 6. Aspergillus
flavus
4.
Plantae
Apakah perbedaan ciri-ciri tumbuhan
dengan Monera? Kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler
dan eukariotik. Sel-selnya terlindung oleh dinding yang terbuat dari
selulosa dan mempunyai klorofil yang terkumpul dalam plastida. Klorofil adalah
pigmen yang mampu menyelenggarakan fotosintesis, sehingga tumbuhan bersifat autotrof.
Tumbuhan berkembang biak secara seksual dan aseksual. Sel-sel tumbuhan
multiseluler membentuk jaringan dan organ. Dunia tumbuhan digolongkan menjadi
lumut (tumbuhan tak berpembuluh), paku-pakuan dan tumbuhan biji (tumbuhan
berpembuluh).
a.
Lumut
Perhatikan tanah atau dinding lembab
di sekitar sekolahmu. Apakah kalian menjumpai tumbuhan kecil di permukaannya? Tumbuhan
yang kamu lihat itu adalah lumut. Apakah lumut itu? Mari kita pelajari bersama.
Para ahli beranggapan lumut merupakan bentuk peralihan dari tumbuhan air ke
tumbuhan darat. Pendapat ini didasarkan pada kemampuannya menyesuaikan diri
dengan lingkungan darat dan tempat berair.
Tumbuhan lumut juga sering dikatakan
tumbuhan peralihan dari tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berbatang. Hal ini
didasarkan pada bentuk tubuh lumut ada yang menyerupai ganggang, misalnya lumut
hati, dan sebagian lagi tampak menyerupai tumbuhan yang telah berbatang.
Ciri-ciri tumbuhan lumut secara umum
sebagai berikut.
1)
memiliki
bentuk menyerupai akar (disebut rhizoid), batang dan daun, tetapi bukan akar,
batang dan daun sejati,
2)
tidak
ditemukan adanya jaringan pembuluh pada alat tubuhnya. Pengangkutan air dan
garam mineral berlangsung dari sel ke sel secara lambat,
3)
habitatnya
di tempat lembab atau basah,
4)
tubuhnya
berukuran 0,5cm—15 cm, dan
5)
daur
hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase kawin (gametofit) dan tak
kawin (sporofit), disebut metagenesis
Gambar
7. Lumut hati (Marchantia)
Lumut dibedakan dalam dua kelompok,
yakni lumut hati (Hepaticeae) dan lumut daun (Musci). Contoh
lumut hati adalah Marchantia polymorpha sebagai bahan yang digunakan
untuk mengobati panyakit radang hati. Contoh lainnya Sphagnum fimbriatum (lumut
gambut) dan Pogonatum cirrhatum merupakan contoh lumut daun.
Lumut mengalami pergiliran keturunan
secara sederhana yang dapat digambarkan sebagai berikut.
1)
sora
lumut yang telah masak apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi
tunas lumut atau protonema,
2)
protonema
selanjutnya akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut, setelah dewasa, tumbuhan lumut
akan menghasilkan alat kelamin berupa anteridium dan arkegonium.
Alat tersebut masing-masing akan menghasilkan spermatozoid dan ovum. Karena
menghasilkan gamet maka tumbuhan lumut disebut gametofit.
3)
apabila
terjadi pembuahan, akan dihasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi badan
penghasil spora (sporogonium). Karena penghasil spora, sporogonium
disebut sporofit.
b.
Paku
Paku merupakan kelompok tumbuhan
berpembuluh, karena golongan tumbuhan paku mempunyai pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh
tapis (floem). Tumbuhan berpembuluh sering disebut tumbuhan tingkat tinggi.
Tumbuhan ini mempunyai organ tubuh seperti akar, batang, dan daun sejati (Cormophyta).
Daunnya mengandung klorofil untuk fotosintesis. Daun yang mengandung spora
disebut sporofil yang merupakan daun fertil (subur). Daun yang tidak mengandung
spora dan hanya untuk fotosintesis saja disebut tropofil yang merupakan daun
steril (mandul). Ciri khas tumbuhan paku adalah ujung daun tumbuhan paku ketika
masih muda menggulung. Paku berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran
keturunan.
Gambar 8. Ciri khas daun tumbuhan paku, adanya sori
dan pucuk daun tergulung
Tumbuhan
paku dikelompokkan menjadi beberapa kelas, diantaranya adalah paku ekor kuda (Equisetinae),
paku kawat (Lycopodineae), dan paku benar (Filicinae). Contoh
paku ekor kuda adalah Equisetum debile digunakan sebagai penggosok.
Contoh paku kawat adalah Lycopodium cernum, Lycopodium clavatum, yang digunakan
sebagai bahan obat-obatan, dan Selaginella sp (paku rane). Contoh paku
benar (Filicinae) adalah Adiantum cuneatum (suplir) untuk tanaman
hias, Azolla pinnata (paku sampan), Dryopteris filixmas digunakan
untuk obat cacing, Marcilea crenata (semanggi) dikonsumsi sebagai
sayuran, Alsophilla glauca (paku tiang), dan Asplenium nidus (paku
sarang burung).
Tumbuhan
paku berkembang biak secara kawin dan tak kawin. Kedua cara tersebut
berlangsung secara bergantian. Seperti halnya pada tumbuhan lumut, tumbuhan
paku juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Daur hidup tumbuhan
paku selengkapnya adalah sebagai berikut.
1) spora
paku yang telah masak apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi
protalium,
2) protalium
selanjutnya akan menghasilkan alat kelamin berupa anteridium dan arkegonium.
Alat tersebut masing-masing akan menghasilkan
spermatozoid dan ovum, karena merupakan penghasil gamet disebut gametofit.
3) apabila terjadi pembuahan, akan dihasilkan zigot yang tumbuh menjadi
embrio dan akhirnya menjadi tumbuhan paku.
4) Tumbuhan paku dewasa memiliki sporofil yang akan menghasilkan spora.
c.
Tumbuhan
biji
Apakah kamu suka makan rambutan atau
durian? Apakah kamu dapat menemukan bijinya? Tumbuhan biji dapat ditemukan di
banyak tempat. Ciri tumbuhan biji secara umum memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Tumbuhan biji juga mempunyai alat perkembangbiakan yang tampak jelas
berupa bunga. Hasil perkembangbiakan secara kawin adalah zigot yang kemudian
akan berkembang menjadi embrio.
Zigot merupakan hasil peleburan antara
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Embrio tersimpan di dalam biji yang
nantinya akan tumbuh menjadi individu baru, biji dibungkus oleh selaput kulit
biji. Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Gambar 9. Skema pengelompokan tumbuhan berbiji
Pernahkah
kamu makan emping melinjo? Melinjo termasuk tumbuhan berbiji terbuka yang
mempunyai bakal biji tidak terbungkus oleh daun buah. Pada umumnya tumbuhan
berbiji terbuka belum memiliki bunga. Organ yang berfungsi sebagai bunga
disebut strobilus atau runjung. Runjung jantan merupakan
penghasil serbuk sari, sedangkan runjung betina menghasilkan sel kelamin
betina. Beberapa jenis tumbuhan berbiji terbuka, runjung betina dan runjung
jantan terdapat pada pohon yang berlainan, sehingga dikenal dengan pohon jantan
dan pohon betina, contoh Cycas rumphii (pakis haji). Pada beberapa jenis
lain, runjung betina dan runjung jantan terdapat dalam satu pohon yang sama
tetapi terletak pada ranting yang berlainan, contohnya Pinus merkusii (pinus).
Penyerbukan
pada Gymnospermae terjadi dengan bantuan angin. Bakal biji terlindung
oleh kulit biji saja dan tidak terlindung oleh daun buah yang menyatu menjadi
putik, sehingga disebut tumbuhan berbiji terbuka.
Struktur
tubuh Gymnospermae seperti akar, batang, dan daun telah sempurna.
Tumbuhan ini berakar tunggang. Batang tumbuh tegak bercabang-cabang. Baik akar
maupun batang memiliki kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun pada
umumnya tunggal, kecil, kaku, dan berwarna hijau.
Tumbuhan
Gymnospermae yang ada, di antaranya dikelompokkan dalam tiga kelompok
yaitu Cycadine, Gnetinae, dan Coniferinae. Contoh pakis haji (Cycas
rumphii), melinjo (Gnetum gnemon), tusam/pinus (Pinus merkusii),
damar (Agathis alba), dan pohon balsam(Abies balsamea) yang
merupakan bahan pembuat balsam.
(a)
(b)
Gambar 10. Strobilus Pinus merkusii: (a) jantan dan (b) betina
Pernahkan
kamu melihat tanaman mangga? Bagaimana perbedaan tanaman mangga dengan melinjo?
Mari kita pelajari bersama.
Tumbuhan
mangga tergolong tumbuhan berbiji tertutup. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
merupakan tumbuhan yang bakal bijinya terlindung daun buah. Tumbuhan ini
memiliki organ tubuh, seperti akar, batang, dan daun sejati. Akar tumbuhan ini
selain berfungsi untuk menyerap unsur hara juga menegakkan batang. Sistem
perakarannya ada yang serabut ada yang tunggang. Batangnya ada yang lunak ada
yang keras berkayu. Pada tumbuhan tertentu batangnya ada yang berfungsi sebagai
alat penyimpan cadangan makanan. Bentuk daun relatif tipis, lebar, dan struktur
uratnya sangat bervariasi. Angiospermae telah memiliki bunga sesungguhnya.
Gambar 11. Struktur bunga lengkap
Bunga
tumbuhan berbiji tertutup terdapat perhiasan bunga dan alat perkembangbiakan.
Perhiasan bunga terdiri atas mahkota dan kelopak bunga. Alat perkembangbiakan
jantan berupa benang sari, sedang alat perkembangbiakan betina berupa putik.
Cobalah
kamu amati biji kacang tanah dengan biji jagung! Berdasarkan jumlah keping biji
(kotiledon), Angiospermae dibedakan menjadi dua kelas, yaitu tumbuhan
berkeping lembaga dua/ganda (Dicotyledoneae/Magnoliopsida) dan tumbuhan
berkeping lembaga tunggal (Monocotyledoneae/Liliopsida).
Marilah
kita amati akar, batang, dan daun tumbuhan biji tersebut. Tumbuhan dikotil
memiliki ciri susunan akar berbentuk akar tunggang, batang kebanyakan
bercabang. Batangnya dapat tumbuh membesar karena memiliki kambium. Ruas-ruas
batangnya tidak jelas, bijinya memiliki dua kotiledon, daun letaknya tersebar,
dengan tulang daun menyirip atau menjari. Jumlah bagian bunga 2, 4 atau 5
maupun kelipatannya.
Tumbuhan
berkeping lembaga dua (dikotil) meliputi sejumlah suku, yaitu suku jarak (Euphorbiaceae).
kacang-kacangan (Papilionaceae), dan terung-terungan (Solanaceae). Contoh
suku jarak ketela pohon (Manihot utilissima), karet (Hevea
brasiliensis), jarak (Ricinus comunis), kemiri (Aleurites
moluccana). Suku kacang-kacangan (Papilionaceae) sangat mudah
dikenali karena ciri bunganya berbeda dengan tumbuhan suku lain. Bunga memiliki
mahkota yang berbentuk seperti kupu-kupu. Mahkota bunga terdiri atas lima daun
mahkota, yang besar disebut bendera, yang dua di kiri dan kanan disebut sayap,
sedang yang berlekatan disebut lunas. Buahnya berupa polong. Akarnya memiliki
bintil-bintil akar yang mengandung bakteri Rhizobium yang hidup
bersimbiosis mutualisme dengan tanaman yang bersangkutan. Contoh tumbuhan suku
kacang-kacangan antara lain kacang tanah (Arachis hypogaea), kacang
hijau (Phaseolus radiatus), kacang panjang (Vigna sinensis), buncis
(Phaseolus vulgaris), orok (Crotalaria juncea), kembang telang (Tephrosia
candica).
Gambar 12. Arachis
hypogea
Apakah
ciri suku terung-terungan? Suku terung-terungan memiliki ciri antara lain
bunganya ada yang berbentuk bintang dan terompet. Kelopak bunga dan mahkota
berlekatan sehingga digolongkan pada tumbuhan dengan mahkota berlekatan (Sympetalae).
Bakal buah menumpang di atas dasar bunga, benang sari berjumlah lima, merupakan
buah buni atau buah kotak. Kotak buah terbentuk dari beberapa daun buah,
dinding buahnya berlapis-lapis, lapisan dalam dinding buah berair atau
berdaging. Contoh tumbuhan suku ini antara lain tomat (Solanum lycorpesicum),
kentang (Solanum tuberosum), cabai (Capsicum annum), tembakau (Nicotiana
tabacum), dan kecubung (Datura metel).
Mari
kita perhatikan perbedaan bagian-bagian tumbuhan dikotil dan monokotil berikut.
Tabel 3. Perbedaan struktur tumbuhan dikotil dan
monokotil
Apakah
kamu pernah melihat tanaman tebu? Tumbuhan Monokotil kebanyakan berbentuk
herba. Tumbuhan ini memiliki lembaga yang hanya terdiri dari satu daun lembaga.
Akar berbentuk serabut. Batangnya tidak bercabang, serta ruas-ruas batang
tampak jelas. Tumbuhan monokotil meliputi sejumlah suku antara lain suku rumput-rumputan
(Graminae), pinang-pinangan (Palmae), bawang-bawangan (Liliaceae),
dan jahe-jahean (Zingiberaceae). Contoh suku rumput-rumputan, antara
lain padi (Oryza sativa), tebu (Saccharum officinarum), jagung (Zea
mays), gandum (Triticum sativum), dan alang-alang (Imperata
cylindrica).
Contoh
suku pinang-pinangan (Palmae) antara lain kelapa (Cocos nucifera),
salak (Zalaca edulis), pinang (Areca cathecu), rotan (Calamus
manna), sagu (Metroxilon sago), kelapa sawit (Elaeis guinensis),
dan nipah (Nypha fructicans).
Contoh
tumbuhan yang termasuk dalam suku bawang-bawangan (Liliaceae) antara
lain lidah buaya (Aloe vera), kembang sungsang (Gloriosa superba),
dan kasintu/lidah mertua (Sansivera trifasciata).
Gambar 13. Suku bawang-bawangan
Suku
jahe-jahean (Zingiberaceae) banyak dimanfaatkan sebagai tanaman rempah.
Contoh suku jahe-jahean adalah (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma
domestica), lengkuas (Alpinia galanga), dan kencur (Kaempferia
galanga).
Gambar 14. Zingiber officinale
5.
Animalia
Berdasarkan ada dan tidaknya tulang
belakang, dunia hewan dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu golongan Avertebrata
(hewan tak bertulang belakang) dan Vertebrata (hewan bertulang belakang).
Hewan Avertebrata dikelompokkan
sebagai berikut.
a. Protozoa, contohnya Amoeba, Plasmodium, dan
Paramecium.
b.
Cacing
(Vermes), contohnya cacing tanah, cacing pita.
c.
Hewan berpori (Porifera), contohnya
spons karang dan spons merah.
d.
Hewan berongga (Coelenterata), contohnya
ubur-ubur.
e.
Hewan
lunak (Molusca), contohnya bekicot, dan siput.
f.
Hewan
berkulit duri (Echinodermata), contohnya bintang laut.
g.
Hewan
berkaki berbuku-buku (Arthropoda), contohnya belalang dan laba-laba.
Gambar
15. Contoh hewan avertebrata
Saat kamu belajar IPA
Biologi di sekolah dasar, tentunya kamu telah dikenalkan dengan hewan yang
mempunyai rangka dalam, misalnya ikan, ayam, sapi dan masih banyak yang lain.
Hewan ini mempunyai tulang belakang yang memanjang di bagian dorsal (punggung),
sehingga dimasukkan dalam golongan Vertebrata (hewan bertulang
belakang). Hewan ini memiliki sistem saraf terletak dibagian dorsal/atas
saluran pencernaan, alat peredaran darah berupa jantung dan pembuluh darah.
Hewan yang memiliki tulang belakang meliputi Pisces (ikan), Amfibi (katak),
Reptil (hewan melata), Aves (burung), dan Mammalia (hewan
menyusui).
Gambar
16. Contoh hewan vertebrata
DAFTAR
PUSTAKA
Arahim, Zaipudin dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas
Suryatna, Asep dan Enjah Takari R. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
Winarsih, Anny dkk. 2008. IPA Terpadu: SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
0 komentar:
Posting Komentar